dua langkah kebelakang
awalnya gembira namun lipatan dagunya tunjukan ragu. kuintip ia sedang tengok kanan kirinya. seolah matanya masih belum mau menerima jalan awal ini. ia merasa kakinya masih kaku sebab terlalu lama membatin rasa. Duri mentari semakin tajam menusuk kening tapi kenapa si anak manusia masih berteduh di bawah pohon beringin. kuintip lagi, ia masih melihat panah di lenganya, "ah nanti saja" kata batin si anak manusia sambil pejamkan mata.
0 komentar:
Posting Komentar