Jumat, 06 Desember 2013

Kelayakan Asdos dipertanyakan?







F : Ada alasan apa anda membuat status ini?
H : Saya merasa kecewa terhadap perlakuan asisten dosen
F : Perlakuan seperti apa yang membuat anda kecewa?
H : Sikap asisten dosen yang tidak mengoreksi hasil laporan dengan teliti
F : Dapatkah anda menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi?
H ; waktu itu hari Kamis tanggal 28 November 2013 pukul 13.00-15.00 WIB, saya beserta teman-teman kelompok saya, menemui asisten dosen untuk mengumpulkan laporan biologi. Beliau bilang bahwa laporan kami sudah dapat diACC besok pagi "tanpa memeriksa dahulu apakah terdapat kesalahan atau tidak dalam laporan kelompok kami". dengan leganya kami tidak merasa harus memperbaiki apa yang kami tulis dalam laporan karena sudah merasa benar. Anehnya, saat keesokan paginya kami kembali menemui asdos,beliau mengatakan bahwa halaman judul pada laporan kami harus diperbaiki. Hal tersebut yang membuat kami semua kecewa.
F : Bagaimana saran anda kepada para asisten dosen selanjutnya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali?
H : Saya mengharapkan para asisten dosen sebaiknya memfasilitasi praktikan dengan sebaik mungkin dan tidak mengabaikan begitu saja laporan yang ingin dikoreksi, jangan dipersulit dengan adanya revisi ulang dengan pemberitahuan yang mendadak.



Mengkritisi Sikap Asisten Dosen

            Asisten Dosen adalah mahasiswa pilihan yang punya wewenag kusus atau bias dibilang tangan panjang dosen. Keberadaannya di kampus tentu sangat diperlukan mengingat kesibukan dosen yang membuat dosen tak mungkin membimbing mahasiswa begitu banyaknya. Asisten dosen atau kita sebut Asdos tentu memiliki metode tersendiri dalam membimbing adik tingkatnya. Namun seringkali cara yang diterapkan banyak menuai kontrofersi di kalangan mahasiswa. Ada sebagian yang menganggap Asdos terlalu otoriter, seenaknya sendiri, dan tidak mau tau. Namun juga itu dibantah dengan alas an sebagai kedisiplinan.
            Pengunjung yang budiman, klami akan mengajak anda menyelami kasus yang terjadi di salah satu fakultas di Universitas Diponegoro. Kasus ini mungkin sudah menjadi lumrah dan boleh jadi tidak hanya di Undip tapi di Universitas lainnya.
            Ini bermula ketika kami menemukan setatus jejaring social Mahasiswa bernama Handras berisi keluhan mengenai sikap Asdos. Handras menjelaskan, ini sebagai bentuk kekecewaannya terhadap Asdos yang tidak serius dalam mengoreksi laporan praktikumnya. Alasanya ketika laporan telah diACC ternyata setelah dikumpulkan kekorum harus diperbaiki lagi. Ini jadi bukti ketidak piawaian Asdos dalam mengoreksi. Apalagi dengan perbaikan yang sekian banyak tentu ini menyita waktu, tenaga dan beaya.
            Seharusnya Asdos menampilkan eksistensinya dengan professional. Dengan cara tidak hanya mengoreksi namun juga memandu. Tidak hanya mencoret-coret namun juga merapikan. Itu yang dibutuhkan. Kita kembali apa sebenarnya fungsi asidos. Sebagai tangan panjang dosenkan. Lalu kenapa harus membuat peraturan yang mempersulit dan itu sebenarnya tak perlu juga.
            Pengunjung yang budiman kita maklum dengan ragamnya sifat Asdos. Tapi para mahasiswa perlu keprefesiolan mereka. Jangan bawa masalah pribadi ke urusan public. Sebab dari sinilah negri ini hancur. 



Semoga bermanfaat.,.,.

Berkas : Eva
Foto : Gira
Reporter : Fitri
Artikel : Faqih
Ilustration : Dinar

19 komentar:

  1. LUAR BIASA,..!!!
    cukup memberikan masukan buat koreksi dan evaluasi tahun depan dek,.. :)

    terimakash ya untuk coretan yang LUAR BIASA INI,. sukses buat kalian semua,..

    Aamiin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin.,.,. salam sukses jga buat mas Muhammad Yusuf Fajar

      Hapus
  2. Saya sependapat dengan anda..... :D
    Semoga Asissten Dosen Dapat membacanya....
    Majuuu Terus Gan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maju bersama.,.,
      bener wajib hukumnya Asdos buat membacanya.,.,

      Hapus
    2. uda baca kok :D

      Hapus
    3. hehe.,, maaf kak klo agak nyinggung., :D

      Hapus
    4. ahahahha,santai aja dek,.. Tahun depan pasti lebih baik,. :)

      Hapus
  3. Artikelnya bagus,sangat bermanfaat semoga dapat memberikan pelajaran bagi para asisten dosen. Semoga para asisten untuk kedepannya jauh lebih baik lagi :)

    BalasHapus
  4. Artikelnya bagus dan kreatif banget. Sangat penting untuk asdos dan calon asdos.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semuat tidak sepenuhnya mengenai asdos tapi para mahasiswa juga bertanggung jawab., betul?

      Hapus
  5. maaf.. setahu saya, asisten yang memfasilitasi praktikan dalam penyusunan laporan praktikum adalah "asisten praktikum" bukan "asisten dosen".. memang, mereka bisa dikatakan sebagai "tangan kanan" dosen, tapi tidak semua dari mereka memiliki kesadaran tentang "pontang-pantingnya" menyusun laporan..
    jadi silakan, mintalah koreksi sebanyak mungkin dari asisten praktikum saat mengajukan revisi, dan jangan ragu untuk menanyakan hal yang masih dianggap kurang benar sebelum me-revisi laporan tsb. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf kiranya jika ada salah dalam pemilihan istilah. trimakasih atas kritik dan sarannya. semoga menjadi perbaikan.,.,

      Hapus
    2. iya.. semoga menjadi bekal kelak seandainya ada teman-teman yang menjadi asisten praktikum.. saya pribadi salut dengan penyampaian aspirasi anda.. semoga bermanfaat :)

      Hapus
  6. Cucok bray.,. ini baru agen perubahan

    BalasHapus
  7. Hm...ini udah sering terjadi dan ternyata ada ketidaksinkronan antara asisten praktikum dengan koordinator asisten.selalu aja ribut ribut dan berujung dengan menggosipi asisten lain atau koordinator asisten.yg satu punya aturan begini,yg satu punya aturan begitu.bahkan pernah ada asisten yg cuma bisa corat coret laporan tapi dia gak ngerti masalah penulisan laporan yg baik.

    BalasHapus